[Nyasar] Calypso Beach



Selepas dari air terjun Sri Gethuk, kami bergegas ke arah pantai. Tujuannya Baron dan kawan-kawannya. Setelah sampai Wonosari, karena lalai, kami lupa memperhatikan petunjuk arah. Dan karena udah lama banget, kami juga lupa tuh belokannya di mana. Walhasil, kami mbablas terus sampai nggak tau mana juntrungannya. Jauh banget.

Mulanya kami nggak nyadar kalau lagi nyasar sampai hujan turun dengan teramat derasnya dan kami mulai mikir, “Kok jauh banget ya?” 
“Kayaknya dulu nggak sejauh ini deh.” 
“Jalannya bener kaya gini nggak sih?”
Sampai akhirnya ... “Ini kita nyasar ya?”

Trus nanya-nanya orang di jalan (yang sulit banget ditemui). Hujan deres, jalanan sepi banget, kami nggak tahu lagi ada di mana, dan hape nggak ada sinyal. Perfect! 
Tiap kali ketemu pak tani, kami langsung berhenti buat nanya. Dan akhirnya, setelah nyasar berjam-jam dan kami telah mengitari keseluruhan gunung kidul sampai pojok-pojoknya, kami menemukan perkampungan. Legaaa banget rasanya karena tadi kaya jalan tak berujung. Kami berhenti dulu neduh di teras rumah orang nggak dikenal dan begitu ada orang, langsung kami tanyai dengan penuh harap. 

Akhirnya karena hari makin sore, kami memutuskan untuk melanjutkan pengembaraan tanpa petunjuk jelas ini. Setengah pasrah menerima apapun yang akan terjadi. Semakin jauh, semakin ramai perkampungan, semakin banyak orang yang bisa kami tanyai. Sebenarnya orang-orang banyak menawarkan pantai lain tapi kami menolak. Pokoknya kami kekeuh cuma mau ke pantai Baron karena hanya dari sanalah kami tahu jalan pulang. Dan akhirnya! Akhirnya sampai juga di jalan yang menurut orang-orang menuju pantai Baron. 

Sampai di loket karcis mikir lagi. Kok nggak sama kaya yang dulu? Lagian pas hujan deres dan loket karcisnya nggak ada yang jaga. Ya sudah, bablas saja. Lagi bingung-bingungnya karena hari semakin gelap, persis di pinggir jalan, muncul pantai yang cantiiiiik banget. Rasanya sampai kaya pantai tercantik yang pernah tak temui sepanjang masa. Jelas, bukan Baron, tapi aku ngeyel minta berhenti. 


Setelah sebelumnya nyaris putus asa karena nggak tahu jalan, ketemu tempat cantik kaya gini tuh kaya ketemu surga tau nggak? Aku langsung merasa terberkati dan bersyukur sebaik-baiknya.
 
Udah sore dan hujan pula. Jadi nggak ada orang sama sekali. Pada awalnya kami bahkan nggak tahu itu pantai apa tapi kami nggak peduli saking cantiknya. Sama udah kecapekan juga kehujanan dan nyasar ga karuan. Akhirnya ngopi sambil bersantai-santai di situ sambil nunggu malam. Iseng, kami namai sendiri aja pantainya. Calypso beach. Kan dari cerita Calypso itu tinggalnya di pulau yang pantainya cantik banget kan?  Aku malah setengah berharap ketemu beneran sama cewek cantik yang dihukum hidup di pulau cantik tapi terpencil selamanya itu.


Pas mau pulang baru deh, nanya pak parkir itu sebenarnya pantai apa. Jangan-jangan ini semua hanya terjadi dalam kepalaku lagi? Dan ternyata oh ternyata, itu namanya adalah pantai Indrayanti sodara-sodara. Iya, pantai indrayanti yang termasyur itu. Pantesan. Kamipun memutuskan untuk kembali ke situ minggu depannya.

Catatan perjalanan kali ini: 

1.     Perhatikan petunjuk jalan. Nggak usah belagu sok apal jalan dan nggak usah kebanyakan ngobrol dulu di jalan kalau memang belum hafal betul rutenya. 
2.     Jangan malu bertanya. Pepatah mengatakan, malu bertanya, sesat di acara jalan-jalan. 
3.     Kalau loket karcis nggak ada yang jaga, itu namanya rejeki. :D Becanda ding. 

Isthar Pelle

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar