4
Sebenernya sampai hari inipun aku masih bingung ini pantai namanya Tenggole apa Trenggole. Soalnya di tulisannya itu Tenggole tapi beberapa penduduk lokal nyebutnya Trenggole. Tapi biar sepakat, kita sebut Tenggole saja lah ya.
Jadi ceritanya setelah hari sebelumnya kami main di Pantai Indrayanti, besoknya kami memutuskan untuk jalan-jalan ke pantai
sekitar situ yang nggak bernama apalagi terkenal. Melewati jalan kecil yang
nggak begitu kelihatan, sampailah kami di pantai kecil. Kecil banget, tapi sejauh
ini masih jadi kesayangan kami karena lucu.
Begitu
pulang, kami lupa apa namanya dan sepanjang minggu-minggu berikutnya terus
berdebat mana yang benar. Tenggolo, trenggolo, trenggole atau apa? Tapi
begitu kami punya kesempatan buat mengecek ulang, ternyata di tulisannya emang
pantai Tenggole. Lokasinya persis sebelahan banget sama Indrayanti.
Kami
terkaget-kaget begitu menemukan pantai ini. Karena sementara Indrayanti di
sebelahnya dipenuhi manusia aneka warna, di Tenggole nggak ada siapa-siapa (waktu itu lho ya. Sekarang sih udah rame kayaknya).
Whuuu, berasa kaya pantai pribadi.
Ada beberapa penjual makanan dan ada juga
kamar-kamar yang disewakan, tapi mahalnya minta ampun. Rp. 400.000 Rp. 500.000/
malam. Padahal kamarnya sederhana banget. Cuma semacam bilik dari tripleks. Jauh
lebih jelek dari pada kamar kami semalam. Tapi ya worth it sih soalnya kan
memang di tepi pantai persis. Pantainya sepi pula.
Waktu
itu air laut sedang surut jadi karangnya terlihat jelas kaya gini.
Kalau
lagi pasang nggak kelihatan sama sekali itu. Laut semua kaya gini.
Itu
spot yang persis sama, cuma beda waktu. Gambar kedua adalah kunjungan kami yang
lain, pas air laut sedang pasang.
Karena
pantai Tenggole ini sepi banget dan yang main cuma ada kami berdua, kami main
sepuasnya. Meskipun kecil, tapi Tenggole ini punya banyak spot lucu buat
foto-foto.
Ada celah karang buat main manusia gua. |
Kalau lagi pasang, aku nggak bakal bisa berdiri si situ. Penuh dengan air dan ombak menghantam soalnya. |
Ada kolam buat mandi ala dewi-dewi. Kalau pasang kolam ini juga tenggelam. |
Mumpung nggak ada orang bisa main pasir sepuasnya. Btw, pasirnya gede-gede kaya wijen. |
Di Tenggole juga nggak
bisa lihat sunset karena posisinya di cekungan jadi ketutupan bukit di kanan
kiri. Jadi setelah puas main pasir, foto-foto di sana-sini dan renang, kami
pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar