Bagian tak terpisahkan dari acara traveling
tentu adalah jalan raya. Kita menghabiskan sebagian waktu di perjalanan kan?
Aku belum pernah traveling ke luar negeri sih, jadi aku nggak tahu jalan raya
di sana kaya gimana. Tapi yang jelas kalau di Indonesia sih, jalanannya ajaib.
Mau tau ajaibnya apa aja? Berikut ini beberapa yang pernah kutemukan.
1. Tempat sampah umum
Ini memang nggak berlaku bagi semua orang sih.
Tapi sebagian besar orang masih. Kalian tahu ceritaku pas jalan bareng keluarganya
so called gebetan nggak sih? Maksudku, dia yang ngegebet aku, akunya sih
enggak. Nha, selama di jalan tu mereka asik aja gitu cemplang-cemplung buang
sampah ke jalan. Selesai minum, buka jendela, lempar ke jalan raya. Habis
bersihin ingus, buka jendela, lempar tisunya ke jalan raya. Ini kan
menjijikkan. Nha ceritanya pada satu segmen perjalanan, aku duduk di samping
jendela. Mamahnya si anak itu nyuruh aku buka jendela karena mau buang
sekantong kresek sampah. Tentu saja aku refleks ngasih pandangan syok
“Whaaaaat?” aku sendiri sampahku tak kumpulin dan tak buang pas ketemu tempat
sampah di pemberhentian. Misalnya pas berhenti di pom bensin atau minimarket
gitu. Yahh, aku jadi ngerti sekarang kenapa mamahnya anak itu jadi benci banget
sama aku. Hihihi.
Dari sekian banyak orang yang nggak merasa
bersalah ketika buang sampah ke jalan raya, aku paling nggak ngerti sama
kelakuan orang yang buang botol plastik utuh, setutup-tutupnya gitu aja di
jalan besar. Pertama, mereka nggak ngerti tanggungjawab dan jelas-jelas nggak
pernah baca aturan buanglah sampah pada tempatnya. Kedua, mereka itu nggak
mikir apa? Ngelempar botol plastik itu resikonya besar, bagi orang yang di
belakanngnya. Bisa aja si botol plastik melayang dan nyolok mata pengendara
motor di belakangnya. Atau jatuh ke jalan dan nyandung ban kendaraan di
belakangnya. Ini kan bahaya banget. Belum lagi mempertimbangkan kemungkinan
botolnya kelindes ban truk dan tutup botolnya copot dengan kecepatan tinggi
yang bisa melukai seseorang kan?
Jadi gaes, lain kali kalian ketemu orang yang
suka buang sampah di jalan raya, kasih tahu kalau itu adalah perbuatan tercela.
Kalau orangnya songong dan malah ngeyel (serius, ada lho yang nggak ngerasa
bersalah dan malah marah-marah kalau dikasih tahu), bentak aja. Nggak apa-apa.
Jangan kasih kesempatan orang songong bego menang dalam perdebatan lah
pokoknya. Soal buang sampah sembarangan ini, di manapun dan apapun jenis
sampahnya, adalah salah. Dan ini adalah hal kecil yang harusnya sudah nggak
diperdebatkan lagi alias harusnya semua orang waras ngerti. Sebagai pahlawan
pembela kebenaran dan keadilan, kita harus tegas dalam hal ini. *manasin mata
laser
2. Jalur cepat dan jalur lambat
… yang nggak ada gunanya. Aku pernah nulis ini
di status facebook deh (trus napah?). Jadi di kota sebelah itu diberlakukan
jalur cepat dan jalur lambat. Jalur lambat khusus untuk sepeda motor, jalur
cepat untuk mobil. Tapi kemudian pemisahan itu (mungkin karena pembangunannya
juga bertahap per bagian) jadi nggak ada gunanya. Motor-motor yang di jalur
lambat tetep aja kebut-kebutan (meskipun jalur lambat itu sempit banget),
kadang masih ada mobil yang lewat jalur lambat juga, bis yang nurunin penumpang
(harus di jalur lambat), dan bus trans yang heltenya juga di jalur lambat. Belum
lagi masalah kalau ketemu persimpangan jalan. Yang dari jalur lambat mau belok
kanan, yang dari jalur cepat mau belok kiri, semuanya ngebut, nggak ada yang
mau ngalah, dan nggak ada lampu lalin yang ngatur giliran. Aku suka deg-degan
sendiri kalau liat adegan di persimpangan ini. Sering banget kejadian nyaris
tubrukan. Mungkin juga sering terjadi, aku nggak tau. Yang tak liat sih adegan
hampir-hampir yang bikin histeris itu.
Lagian aku mikirnya ngapain sih dipisah segala
toh di jalan depannya akhirnya dicampur lagi? Dan sejauh ini aku belum lihat
manfaatnya selain bikin tambah deg-degan dan kalau mau belok dari jalur lambat
masuk jalur cepat itu harus mengaktifkan radar sensitif anti tabrakan dulu
kalau mau selamat. Belum lagi harus nunggu lamaaaa karena semua orang serba
buru-buru.
Mungkin ya, model pemisahan jalur cepat dan
jalur lambat baru akan efektif kalau diberlakukan di semua jalan, termasuk
persimpangan. Jadi nggak ada acara nyaris tabrakan dan kendaraannya juga pada
akhirnya nggak nyampur-nyampur lagi. *sigh
3. Bis Cepat
Ini. Bis biasa aja, yang aslinya nggak didesain
sebagai kendaraan super cepat, yang fungsinya sebenarnya adalah bis penumpang
biasa, digeber dengan sepenuh kekuatan, memonopoli jalanan, dan yak, bisa
berhenti kapan saja dan dimana saja tanpa peringatan. Ha wong kadang lagi
ngebut banget tiba-tiba mak jeganggik berhenti gitu aja. Nyalain lampu sein
paling dua detik sebelum berhenti, dan tentu saja kita nggak bisa protes karena
supir bis dikejar setoran dan orang yang lagi dikejar setoran nggak pernah
salah.
Sering lho, kejadian kecelakaan. Kalian pasti
tahu lah, nama bisnya apa. Legendaris banget kok dia sebagai pelahap maut di
jalan raya. Saking legendarisnya, yang punya sampai mengganti nama armada
bisnya ini loh. Jadi sumber selamat atau apa gitu aku nggak gitu ngeh. Setelah
ganti nama apakah ada perubahan? Tentu saja tidak, Esmeralda! Supirnya masih
ngebut karena mungkin memang ada semacam kompetisi tak tertulis di antara sesama
supirnya. Yang paling cepat, berkuasa!
4. Angkot
Ini hampir sama bikin deg-degannya kaya bis.
Cuma kalau buatku, pengalaman naik angkot lebih mengerikan lagi. Naik Histeria
atau Velociraptor nggak ada apa-apanya deh dibanding naik angkot ini. Sangat
cocok untuk adrenaline junkie.
Gimana enggak, wong pertamanya kita harus super
sabaaaar dulu ngetem sampai satu jam, kemudian mendadak tanpa aba-aba mak
claaaaaap, ngebut dengan kecepatan cahaya. Nanti nyalip-nyalip, hanya untuk
berhenti di depan kendaraan lain yang barusan disalip, dan kemudian pasrah untuk
disalip lagi (serius, aku nggak ngerti pola kerjanya).
Belum lagi perasaan cemas karena supirnya
multitasking bangeeeet. Nyupir sambil telponan adalah agenda wajib. Kadang
sambil smsan, mungkin kadang sambil twitteran juga. Atau bahkan nyupir sambil
ngevlog di youtube, nggak tau deh. Pokoknya satu tangan pegang setir, satu
tangan pegang hape. Matanya, dibagi. Kanan buat jalanan, kiri buat henponan.
Belum lagi masih harus dibagi buat mengamati jalanan demi menemukan orang-orang
yang kiranya layak dijadikan penumpang. Yang berarti semuanya. Pokoknya semua
orang yang lagi ada di pinggir jalan, ditawarin. Nggak peduli orangnya lagi
jalan ke arah yang berlawanan juga ditawarin.
Aku pernah sampai berdoa sejadi-jadinya
gara-gara naik angkot yang super ngebut, dan supirnya nggak liat jalan SAMA
SEKALI. dia malah sibuk ngitung uang setoran, coba kalian bayangkan! Dua tangan
nempel di setir, dan dua-duanya sibuk ngitungin duit. Turun dari angkot itu
semua orang mendadak jadi pucet dan relijius deh pokoknya.
Ini belum akibat lainnya yaitu bikin kesel
pengguna jalan yang lain. Hahaha. What a life, right?
5. Klakson
Kalian pernah nggak sih, berada di antrian
lampu merah yang lumayan panjang, trus di belakang kalian ada kendaraan yang
entah maksudnya apa nglakson-nglakson terus padahal lampu merahnya masih di
angka 132? Pernah kan? kalau kalian pusing makhluk macam apa yang tega-teganya
melakukan hal itu, ni, tak kasih tau. Mereka itu adalah jenis orang yang
percaya kalau klakson mereka itu adalah tongkat Musa dan jalanan tak lain dan
tak bukan adalah laut merah. Dan oya, saat itu mereka sedang dikejar Firaun.
Jadi kalian nggak usah marah, tenang, dan maklumi aja. Kasian mereka mikirnya
dengan nglakson-nglakson gitu, antrian kendaraan akan serta merta terbelah, dan
dia bisa melenggang dengan santainya, kemudian setelah dia aman, antrian
kendaraan akan menutup lagi, left the Firaun behind. Happy ending.
Pada kenyataannya, apakah mukjizat itu beneran
teradi pada mereka? Of course not lah. Kita hidup di dunia nyata, bukan kitab suci.
Jadi kalau di antara kalian klaksoners yang
hobi banget nglakson padahal tau nggak akan ada gunanya dan paling pol hanya
dapet lirikan sadis dari pengendara lain, please stop! Save your energy. Lagian
ngapain lho buru-buru amat. Sekali-sekali mbok santai gitu lohh, nikmati
antriannya. Tengok kanan kiri. Mungkin kalian akan menemukan hal-hal menarik
yang lolos dari perhatian kalian selama ini kan?
6. Pokoknya harus nyalip
Ahahahaha.
Ini juga jenis-jenis orang yang kadang bikin ketawa, kadang bikin pengen
nglempar batu bata. Mereka ini terobsesi banget lho, pengen jadi juara lomba
balap kayaknya. Contohnya ya, lampu lalin sudah kuning, dan dari SD kita semua
udah diajari kan, kalau lampu kuning itu artinya berhati-hati. Tapi yang
terjadi malah misalnya nih, kita udah berhati-hati, eh, orang di belakang kita
malah nyalip dan ngebut sejadi-jadinya. Mungkin mereka merasa keren sudah lolos
dari lampu merah yang satu itu, tapi sering kejadian, nantinya toh ketemu,
antri bareng lagi di lampu merah berikutnya.
Trus nggak peduli lagi macetnya kaya apa juga
pokoknya harus nyalip. Padahal lho, seburu-buru apapun kamu nyalip, paling beda
hasilnya pas nyampe di tempat tujuan berapa menit sih? Nggak beda jauh banget
juga kan?
Sebenernya terserah sih, aku nggak punya hak
untuk melarang-larang hobi kalian. Masalahnya, hobi nyalip yang kebangetan ini
bukan hanya membahayakan nyawa kalian sendiri, tapi nyawa orang lain juga. Saat
kalian nafsu banget nyalip-nyalip, mungkin ada orang tua di depan sana yang
kesusahan mengendalikan motornya. Pas disalip kaget, trus jatuh. Atau ada orang
dari arah lain yang lampunya sudah hijau dan jalan, trus akhirnya tabrakan
karena kamu ngeyel mau menakhlukkan lampu kuning.
Seriously gaes, masih banyak cara lain untuk
terlihat keren selain ngebut dan nyalip di jalan raya kok. All you need is a
brand new perspective and bunch of references (ngomong uopooo?).
7. Ninja in disguise
Aku nggak mau ngejudge ibu-ibu naik motor matic
di sini. Itu seksis dan nggak adil. Karena pada kenyataannya, bukan hanya
ibu-ibu naik motor matic kok yang suka nyalain sein ke kiri padahal beloknya ke
kanan. Banyak laki-laki yang kaya gitu. Bahkan banyak yang nggak repot-repot
nyalain lampu sein sama sekali sebelum bermanuver. Ngebut kenceng, trus
mendadak tanpa peringatan, belok.
Atau orang-orang yang dengan ngeselinnya
melawan arus, padahal jaraknya jauh, dan merasa nggak bersalah alias merasa
berhak melawan arus dan anehnya, mereka yang melanggar ini malah melirik kesal
pada pengendara yang berpapasan dengan mereka.
Nggak cewek nggak cowok, nggak ibu-ibu nggak
mas-mas, kalau melanggar aturan lalu lintas tetap salah lohh gaes. Kalian
ngetawain ibu-ibu naik motor matic tanpa nyadar kalau kaum kalian sendiri juga
ada yang semaunya kalau di jalan? Suka nikung-nikung mendadak kaya ninja? Oh
plis.
8. Suporter Bola
Tentu saja aku nggak menggeneralisasi semua
supporter bola sebagai pengganggu di jalan raya. Aku cuma mau certain beberapa
yang kebetulan pernah ketemu atau barengan sama aku di jalan.
Suporter-suporter ini menurutku memiliki
kepribadian yang aneh. Mentang-mentang bareng banyak temenya dan make atribut
yang sama, mereka mendadak jadi pemberani. Nggak pakai helm, menggeber gas
dengan berisik, bunyi-bunyiin klakson tanpa maksud dan tujuan yang spesifik.
Anehnya lagi, rame-rame mereka melanggar lalu lintas. Seringnya lampu merah.
Trus juga teriak-teriak nakut-nakutin orang di sekitarnya (yang sama sekali
bukan suporter tim lawan, atau mungkin bahkan nggak suka sepak bola), dan
beberapa ada yang bertindak anarkis dengan menghancurkan barang-barang seolah
itu keren sekali.
Aku pernah bareng mereka di suatu lampu merah.
Beberapa butir dari mereka turun dari motor, menuju ke lampu merahnya,
mengibar-ngoibarkan bendera, dan teriak-teriak maksa orang yang di berada di
barisan paling depan untuk maju, melanggar peraturan lalu lintas.
Untungnya orang-orang yang berada di barisan
depan ini nggak peduli sama sekali. Mereka tetep anteng dan cuek. Suporter-suporter
yang ada di barisan belakang mulai teriak teriak nyuruh cepetan jalan. Mereka
ini, ya Tuhan, sudahlah melanggar aturan, ngajak-ngajak, dan marah-marah pada
yang taat.
Lama-lama mereka mulai ribut, ngegas-ngegas,
nglakson-nglakson, teriak teriak mengancam. Aku manarik nafas, nyopot helm dan
siap-siap untuk memukulkannya ke congor mereka yang belagu itu kalau mereka
berani macem-macem. Kalaupun harus babak belur dihajar mereka semua, aku nggak
peduli. Takut dan ngalah sama orang-orang kaya gini? No way! Syukurlah, baru
tak lirik sadis aja mereka udah kicep. Lampu berubah hijau, dan semua orang
melanjutkan perjalanan tanpa terjadi insiden.
Mereka tentu saja kembali berisik dan
melambai-lambaikan bendera dan ngegas-ngegas dengan noraknya tanpa ingat kalau
kalau baru tak liatin di mata aja mereka nggak berani natap balik.
Aku suka heran banget sama spesies mereka ini.
Sebenernya ada mantra khususnya ya, yang serta merta merubah mereka kalau
sedang kumpul. Soalnya kalau sedang sendiri-sendiri, nggak dalam rangka
menyuport tim sepak bola, mereka ini juga biasa aja kan? Coba, kita pas
berhenti di lampu merah, bisa aja orang di sebelah kita adalah suporter bola,
tapi kita nggak tahu, karena mereka normal-normal aja.
Nggak mungkin kan, pas lagi sendirian gitu dia
ngegas-ngegas, melambaikan bendera, dan teriak teriak nyuruh semua orang
melanggar lampu merah?
Nggak mungkin karena mereka nggak bakal berani
kalau sendiri. I know. What a shame.
Itu aja dulu deh keajaiban-keajaiban yang tak
ceritain. Aku update nanti kalau nemu atau inget yang lain. Wow! Lumayan banyak
juga yah, ternyata hal-hal yang membuat jalanan dan perjalanan kita menjadi
ajaib. Mudah-mudahan kita sabar, bisa memetik pelajaran, dan seiring
berjalananya waktu juga sama-sama belajar untuk menjadi lebih disiplin biar
jalanan jadi lebih teratur dan aman yaaa. Amin.
Kalian punya cerita tentang keajaiban-keajaiban
lain yang kalian temui di jalanan? Atau malah mau cerita keajaiban yang kalian
temui di jalanan di luar negeri? Mau dong, diceritain. Leave comments yaaa! ;)
Terima kasih sudah baca. Travel safe!
Isthar Pelle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar