Pantai Pringjono itu letaknya ada di
sebelahnya pantai Nguyahan. Kalian pasti tahu dong, secara pantai Nguyahan ini
kan letaknya sebelahan sama pantai yang terkenal banget karena unik ada puranya
kaya di Bali, yaitu pantai Ngobaran.
Soal pantai Nguyahan dan Ngobaran
sendiri belum sempet tak tulis. Maybe after this one lah yaa. Hehehe. Btw, di
pantai Ngobaran ada puranya soalnya memang penduduk situ banyak yang beragama
Hindu gitu. Tapi nggak tau persis berapa perbandingannya. Gonna check on this
later.
Oke, back to Pantai Pringjono. Ini
pantai rahasia dan belum banyak orang yang tahu. Sepi banget nggak ada
siapa-siapa kecuali nelayan setempat. Yang datang ke pantai ini palingan ya
orang-orang yang sengaja nyari-nyari aja kaya kami-kami ini.
Kalau mau ke sini, parkir di pantai
Nguyahan. Ingat ya, pantai Nguyahan. Ada satu hal yang annoying soal tukang
parkir di sekitar sini yaitu galak, suka ngebentak, dan suka maksa. I mean,
hey, who the hell you think you are? Wisatawan kok diomel-omelin, pakai bentak-bentak
lagi.
Jadi yang kami alami itu pas mau
menuju pantai Nguyahannya kami dipaksa sama tukang parkir yang ada di atas
yaitu di sekitar pantai Ngobaran untuk parkir di sana aja. Padahal kan masih
jauh banget kelees kalau jalan kaki. Dan di pantai Nguyahan juga ada parkiran
kok luas.
Tapi ya mungkin emang semacam
persaingan bisnis gitu, rebutan lahan parkir apa gimana. Jadi saling rebutan.
Tinggal kami yang inosen ini jadi korban. *nangis di pojokan
Jalan Menuju Pantai Pringjono
Nha, kalau sudah sampai pantai
Nguyahan, parkir cantik, turun deh ke pantai Nguyahannya. Trus jalan aja
sepanjang pantai itu ke arah barat. Buat kalian yang kesulitan membedakan mana
timur mana barat, madep laut aja, trus jalan ke kanan. Mudeng kan? Nanti di
pojokan yang nggak terlalu kentara, ada jalan setapak berbatu terjal. Nha,
manjat di situ. Nanti ketemu jalan setapak tanah dan ikuti saja jalannya, biar
ramai, biar mengaduh sampai gaduh. *apa jal?
Ikutin aja terus jalan setapak itu,
rutenya muter dulu ke kanan. Kenapa? Karena kalau ke kiri kalian akan langsung
terjun bebas dari tebing. Hati-hati! << ini peringatan serius.
Nanti kalian akan sampai di area
pertanian warga gitu. Ingaaat, jalan di jalan setapaknya, jangan injek-injek
tanaman warga. Nanti kalau ketemu sama segerombolan anjing penjaga yang ramai
menggonggong karena kalian memasuki wilayah kekuasaan mereka, berarti kalian
sudah menuju arah yang benar. Nggak bakal digigit kok, santai saja. Mereka cuma
menjaga tanah tuannya.
Jalan terus, lama-lama nanti jalannya menurun,
sampai sini anjing-anjingnya bakal berhenti menggonggong karena tahu kalau
kalian bukan merupakan ancaman, cuma lewat. Hehehe.
Turun aja terus ikutin jalan setapak,
nanti masuk kebon-kebon yang jalannya rada memutar ke kiri, dan tadah! Ketemu
pantainya.
By the way, sebenarnya untuk menuju
pantai Pringjono ini ada dua pilihan sih. lewat Nguyahan kaya yang kami
lakukan, atau lewat pantai Ngedan yang ada di sebelah kanannya. Tapi aku nggak
tahu jalan kalau lewat pantai Ngedan kaya gimana.
Fasilitas di Pantai Pringjono
Belum ada apa-apa brooo. Sama sekali.
Bahkan buat ganti bajupun aku melakukannya di balik batu. Wkwkwk. Sambil
tengok-tengok cemas lah, ada nelayan yang lihat apa enggak. Hihihi.
Penting untuk diingat: bawa bekal
makanan dan minuman yang cukup karena nggak ada warung. Kalau misalnya nggak
bawa dari rumah, kalian bisa beli di pantai Nguyahan atau Ngedan yang udah
banyak orang jualan.
Tempat sampah juga belum ada lah
pastinyo, jadi kalian harus sedia plastik sebagai tempat sampah darurat. Ingat!
Jangan buang sampah sembarangan.
Keunikan Pantai Pringjono
Batunya, batunya, batu-batunya.
Karang-karang gedeee gitu yang bertebaran di pantai. Hampir kaya di laskar
pelangi gitu lah meskipun beda sih. Hahahaha. Tapi itu lucu bangeeeet asli.
Pantainya juga nggak terlalu luas tapi
nggak terlalu kecil juga. Sangat memuaskan kalau buat jalan-jalan.
Eksplor-eksplor dari ujung ke ujung bisa sampai seharian lah, betah banget
nggak mau pulang. Wkwkwk.
Pantainya emang masih kotor gitu
soalnya banyak sampah yang kebawa ombak dan terdampar, trus ada juga
daun-daunan yang berguguran dari kebon di belakangnya.
Kami dua kali datang ke sini dan
dua-duanya kondisi air laut surut. Jadi bisa jalan-jalan di karangnya dan bisa
lihat-lihat ikan yang terjebak di lubang-lubang.
Di belakangnya, itu bukit karang/
kapur. Hati-hati deh, soalnya kayaknya di sini bukitnya itu rawan longsor.
Lihat aja batu-batu gede yang bertebaran di sepanjang pantai itu. Kemungkinan
hasil patahan dari tebing itu. Kebayang kan?
Tapi di sini juga ada kolam-kolaman
kecil kalau kamu mau berendam sama ikan. Hahahaha. Aku sih enggak. Bukan
masalah apa-apa. Tapi ribet boo, nanti baru bisa mandinya kan di pantai
Nguyahan. Jalan ke sananya masa ya lengket-lengket gitu ya kaaaan? Tapi kalau
mau ya enggak apa-apa. Terserah saja.
Karena di pantai Pringjono ini ada
bukitnya tinggi menjulang, kalau kepanasan enak, tinggal mlipir aja udah adem.
Hihihi.
Kalau mau camping di sini juga bisa
even aku nggak ngerti kalau malem itu air lautnya naik sampai mana.
Kalau mau camping sih aku saranin di
atas bukit aja. Deket lahan pertanian yang ada anjing-anjingnya tadi itu lohh.
Ada semacam tanah lapang mini yang menghadap ke laut. Biasanya kalau tempat
tinggi kaya gitu anginnya kencang, tapi di atas situ kalem banget. Air lautnya
juga kalem.
Cuma ya ijin dulu sama Bapaknya yang
punya ladang deket situ, boleh apa enggak.
Catatan Madventura di Pantai Pringjono:
1.
Bawa bekal
2.
Bawa pulang sampah
Udah, itu aja sih. Yang udah pernah jalan ke Pringjono, ada tambahan
nggak? Boleh dong dishare di komen.
Oya, pantai Pringjono ini aku juga udah bikin vlognya lohh. Kalian bisa
lihat videonya di youtube. Kalau di bawah ini nggak bisa langsung diklik, kalian
bisa klik di sini.
Makasih banyak udah baca dan nonton. Kalau kalian punya temen-temen yang
suka jalan-jalan ke pantai rahasia juga, boleh kali share postingan ini maupun
videonya. Hihiw. Sampai jumpa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar