Pas jalan balik dari goa Jomblang, kami nggak sengaja
nemu bangunan ini.
Oh, no! ini pasti benteng tempat monster buas
mengurung tuan putri. Sebagai pahlawan pembela kebenaran, kami sepakat untuk
belok dan menyelamatkan tuan putri yang malang.
Kebetulan di sekitar situ ada mata-mata yang sedang
menyamar sebagai tukang potong rumput. Kami mengorek informasi dari dia dan
berdasarkan penuturannya sih, ternyata bangunan itu bernama tobong. Tempat buat
ngebakar batu kapur tapi sudah nggak aktif lagi. Ohalaaah, berarti nggak ada
monster buas yang lagi menawan tuan putri?
Ya sudahlah, akhirnya kami naik untuk foto-foto.
Tobong ini punya tangga melingkar menuju puncaknya di
bagian luar bangunan gaes. Persis kaya di kastil-kastil yang biasanya muncul di
film kartun gitu.
Ini tempat yang cocok buat ngebayangin adegan Popeye
menyelamatkan Olive yang ditawan di puncak kastil, trus berantem sama Brutus,
trus ditendang jatuh, makan bayam, and you know the rest.
Menaiki tangga ini kudu hati-hati. Nggak usah becanda
dulu soalnya ini tangga nggak ada pengamannya. Trus di dasar tangganya itu
banyak pecahan kaca. Jangan dimakan kecuali kalian kuda lumping. Hati-hati
pokoknya.
Tapi begitu sampai puncaknyaaaa, semua kengerian di
tangga luntur. Buaguuus banget. Sejauh mata memandang terhampar kawasan Geopark
Gunung sewu yang berbukit-bukit. Keliling bangunan itu, muter juga pemandangannya
bagus semua, nggak ada bangunan yang lebih tinggi yang bisa menghalangi
pandangan.
Mungkin kalau malem-malem bisa kelihatan
lampu-lampunya kali yah. Atau malah kunang-kunang?
Di tengah-tengah ada sumurnya. Mungkin dulunya tempat
buat ngebakar kapurnya itu (damn, aku nggak ngerti cara kerja tobong). Tapi aku sih ngebayanginnya sebagai tempat yang
cocok buat nenek sihir menggodok ramuannya dan mempersiapkan korban persembahan
berupa perawan yang diikat di atasnya. Heu heu.
Aku foto cari gara-gara di sini yang bikin Ibing
teriak-teriak memperingatkan. Tapi dasarnya nggak terlalu dalem kok. Paling
sekitar sepuluh meteran. Tapi kalau jatuh ya bakal babak belur juga soalnya di
bawah banyak beling-beling. Gara-gara ini aku jadi mempertimbangkan buat latihan
kekebalan sama master Limbad.
Setelah mengamati sekitar dengan seksama, ternyata
penuturan mata-mata kami memang benar. Tidak ada monster buas di situ. Dan
satu-satunya tuan putri yang harus diselamatkan adalah, yak, betul! Diri saya
sendiri! Selametin dedek, baaang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar