Selepas dari Tobong, kami jalan lagi
nggak jauh dari situ dan ketemu tempat unyu namanya Batu Giring. Batu Giring
ini membaptis dirinya sendiri sebagai Wahana Wisata Selfie. Jelas saja lah
pemilihan nama baptis itu kuketawain.
Kenapa gitu banyak banget tempat
wisata sekarang diembel-embeli wisata selfie? Tapi gara-gara dikasih embel-embel
kata selfie tempatnya bisa jadi terkenal emang sih. Contohnya aja hutan pinus
di Kragilan, terkenal dengan nama bekennya yaitu Top Selfie. Yang jelas sih
bukan karena kata selfie itu ajaib mengandung penglaris. Tapi (menurutku ya)
lebih karena kata selfie itu lebih familier sehingga mudah diingat dan mudah
dipahami. At least dibandingkan dengan kata swafoto atau self portrait.
Apa Itu Batu Giring?
Tadinya tak kirain batu giring tuh
bekas candi, eh ternyata bekas tambang. Di daerah sini (baca: Gunung Kidul) kan
emang banyak bekas tambang yah. Tambang kapur itu lohh. Yang saking masif eksploitasinya
sampai bikin beberapa sumber air mengering (hiks).
Bekas galian tambang ini kemudian
dimanfaatkan oleh karang taruna setempat sebagai tempat wisata. Kreatif yak?
Coba tengok-tengok di sekitarmu ada apa? Siapa tau bisa dijadiin tempat wisata
baru juga. Kan lumayan pemasukannya bisa buat mendanai program-program karang
taruna yang lain.
Bentuknya kaya undah-undakan batu
gitu. Mirip banget kaya candi. Aku nggak tahu warnanya emang asli kaya gitu apa
enggak soalnya biasanya bekas galian tambang kapur itu sisaannya berwarna putih(?).
Yang aku lihat sih gitu. Hahaha.
Nggak ada tiket masuk ke sini. Cuma ngasih
sumbangan sukarela aja. Yang bayar itu cuma kalau dipakai buat photoshoot (profesyenel
maksudnya yak, bukan selfie) model sama kalau buat foto-foto pre wedding (jadi
mungkin ditutup sementara gitu selama photses) dan itu bayarnya (kalau aku
nggak salah ingat sih) Rp. 100.000/ sesi.
Tempatnya di tengah-tengah ladang
pertanian dan udah dibangunin gazebo-gazebo buat ngadem. Selain itu, ada juga
cliff climbing challenge buat kamu-kamu yang suka pura-pura main ninja warrior.
Tapi cliff climbing-nya nggak menantang sih orang cuma dua meter paling
tingginya. lol
Batu giring ini tempatnya bersih
banget loh. Emang disediakan tempat sampah yang terjangkau gitu di mana-mana.
Ke mana kaki melangkah, di situ ada tempat sampah. Good job banget lah ini.
Satu-satunya yang kurang dari Batu
Giring ini adalah nggak ada yang jualan minuman (dan apalagi jajanan) di
sekitar situ. Mana pas aku ke situ itu cuaca lagi aduhai panasnya. Haus juga
naik turun main ninja-ninjaan. Untung masih punya minuman walau tinggal dikit.
Sempet sih, kepikiran buat alih
profesi jadi tukang es dawet aja di daerah situ karena pasti laris. Tapi trus
ntar siapa dong yang membela kebenaran dan keadilan? Yaudah lah nggak usah.
Tetep jadi superhero saja sesuai jalan takdir yang sudah digariskan.
Mudah-mudahan aja entar pengelolanya bisa beli chiller dan jualan minuman
dingin yak? Amiin.
Catatan Madventura di Batu Giring:
Bawa minum dan buanglah sampah di tempat-tempat sampah
yang telah disediakan. Karena buang sampah sembarangan merupakan cerminan umat yang kurang kasih sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar