Pantai Banyu Tibo Pacitan



Pantai Banyu Tibo ini adalah  salah satu pantai yang kalau dari gambar-gambarnya sih bikin ngiler juga. Tapi pas sampai tempatnya, ternyata mirip sama pantai Jogan di Gunung Kidul. Dua pantai itu unik karena ada air terjunnya.

Obvious right? Namanya aja Banyu Tibo. Air jatuh. Jatuh sama terjun beda nggak sih? Beda harusnya. Jatuh itu kan semacam nggak sengaja, sedangkan terjun itu kan kaya sengaja ya? <<< ini apaan sih malah ngebahas nggak penting.

Begitu sampai sini kami langsung nyari warung buat nge-es kelapa muda soalnya puanas banget. Dan sembari ngadem itu, kami semua sukses ketiduran di warung, pemirsa. Nggak sengaja lah tentu saja. Tau-tau ketiduran. Ceritanya kecapekan kan, karena semalam kurang tidur dan udah main ke mana-mana. Ha wong pantai ini tuh sebenernya berada satu kompleks sama pantai Klayar tapi kami dengan dudulnya pergi-pergi dulu ke Goa Gong sama keliling-keliling nyari ATM.

Aku tidurnya lumayan lama asli, soalnya sampai ngantuknya itu bener-bener ilang. Ibu warungnya juga baik nggak ngebangunin, nggak protes, nggak apa. Di warung itu juga aku bermaksud untuk ngecharge baterai kamera yang udah habis bis. Tapi nggak bisa. Bukan karena ibu warungnya pelit, tapi karena di situ memang belum ada listrik. Yasalaaaam. Untung hape masih ada baterainya meskipun dikit. Yaudah deh, cus ke pantainya. 

Pantainya kuciiiiiil, sama kaya pantai Jogan dan ternyata emang bener, ada air terjunnya.
Semua foto di postingan ini diambil dengan kamera hape. Maaf kalau kualitasnya menyedihkan.

Ada tangga semen yang bisa digunakan untuk turun ke bawah. Yang aku gagal paham tuh ada tangga darurat segala dari kayu buat turun ke pantainya. Pas turun lewat tangga itu buset, kakiku sakit banget soalnya itu anak tangganya dibikin bunder gitu, nggak gepeng. Trus kenapa kok nggak pakai sepatu aja? soalnya itu kan pasirnya udah kebasahan sama air dari air terjun, jadi basah banget gitu. 
Annoying sih emang kalau banyak orang begini. Hahaha.

Tapi sayang air terjunnya kalau menurutku sih kurang deres ya aliran airnya. Ternyata pas aku lihat, di atas memang sengaja dibendung gitu buat mengurangi volume air yang jatuh. Mungkin biar orang-orang bisa main di bawah kali ya. Kalau terlalu deras kan nggak bisa dong. Ntar malah hanyut gimana coba? 

Banyak yang mandi-mandi di air terjun sini tapi aku enggak lah, itu airnya berasal dari sungai di atasnya yang buthek dan nggak meyakinkan gitu. Mana tahu ada yang pup di atas sana kan kita nggak tau. 

Kami nggak lama di sini, soalnya kamera sama hape dua sudah tewas semua. Dan di situ nggak ada tempat yang bisa dipakai buat numpang ngecas hape. Belum ada listrik sodarah sodarah. Kalau mau ngecas kami harus jalan jauh dulu ke perkampungan terdekat. Hew.

Akhirnya ya sudahlah, pulang saja. Nyari tempat buat istirahat yang proper sama ngecas semua senjata foto-foto. Hehe

Sebelum pulang, kami jalan-jalan dulu ke sekitar situ lewat bukit-bukit. Dan di sebelahnya itu ada pantai juga nggak tau namanya pantai apaan.

Pantai yang sebelahnya ini sepi, nggak kaya Banyu Tibo yang ramai. Ya udah lah yah, bonus. 

Tapi kami nggak turun ke pantainya dan nggak lama-lama juga. Lelah, pemirsa.  

Catatan Madventura di Pantai Banyu Tibo:

1. Bawa sandal jepit buat dipakai turun biar nggak sakit.
2. Kalau mau mandi di air terjun terserah, tapi kalau aku pribaddi agak deg-degan gitu ngebayanginnya.
3. Senjata buat foto-foto dicas dulu, karena di sini nggak ada listrik. Atau bawa persediaan power bank.

Isthar Pelle

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar