Pantai Pok Tunggal ini terkenal dengan spot
campingnya. Kalau malam minggu, sepanjang pantai akan dihiasi dengan tenda dome
aneka warna. Habisnya pantainya luas banget sih. Dan untungnya, meskipun banyak
orang yang camping, pantainya bersih tiada ternoda. Rupanya pekemah di sini
adalah jenis pekemah yang bertanggungjawab. Dan biasanya sih, kalau ada satu
yang bertanggungjawab dan sadar diri membersihkan area yang sudah digunakan, yang
lain jadi pada ketularan.
Lokasi Pantai Pok Tunggal
Masih di jajaran pantai Indrayanti. Kalau dari loket
karcis, sebelum sampai Indrayanti, nanti ada belokannya yang menuju pantai Pok
Tunggal. Kalau dulu jaman aku ke sana jalannya masih yaa gitu deh. Batu-batu
pantai susah bin licin gitu. Apalagi kalau hujan-hujan. Nggak tau kalau
sekarang. Mungkin udah bagus.
Fasilitas di Pantai Pok Tunggal
Keliatan kan ituh, di bawah pantainya panjang bin luas.
Kumplit plit. Parkir luaaaas. Warung-warung juga buka
sampai malem terutama kalau banyak yang camping. Jadi mau ngecamp di sini nggak
usah kuatir kekurangan makanan di malam hari.
Buat yang nggak suka camping dan lebih seneng
nginep-nginep romantis juga ada penginapan di puncak bukit yang bentuknya
lucu-lucu abis. Pemandangannya juga mahal. Nggak tiap hari kan kita bisa buka
jendela dan langsung menatap samudera?
Buat yang bahkan nggak kepengen nginep pun yah masih
bisa lah duduk-duduk jajan es degan sambil ngelamun di gazebo-gazebonya.
Dibanderol mahal tapi. Numpang duduk aja suruh bayar 25 ribu. Wkwkwk.
Keunggulan pantai Pok Tunggal
Seperti yang udah aku bilang di awal, pantai ini
terkenal sebagai spot camping yang cihui, terutama di week end dan hari-hari
libur kaya misalnya tahun baru, gitu. Beuh. Pasti ramai sangat. Kamu bisa
cobain tuh ngecamp di sini pas libur. Kan bisa ketemu sama banyak pekemah dari
berbagai daerah dan siapa tahu aja, siapa tahu lho, ada jodoh kamu keselip di
situ.
Pantai Pok Tunggal ini juga punya bukit karang yang
bisa dipanjat. Cuma kali ini agak sedikit ngeri karena ada bagian dari bukit
yang runtuh dan disambung dengan menggunakan bambu. Jangan tanya. Pas lewat aku
harus pakai jurus meringankan tubuh saking deg-degannya. Tapi meskipun
penampakannya kurang meyakinkan, sejauh ini jembatan itu aman-aman saja. Sejauh
ini lho ya. Menurutku masalah ini tetap harus diperhatikan lebih lanjut, demi
keamanan.
Jembatan yang bikin deg-degan. |
Setelah sampai di puncak bukit, pandangan kita luas banget pemirsa. Laut semua sepanajng mata memandang (yaiyalah).
So
far meskipun udah rame aku nggak kecewa-kecewa banget sih main ke sini. Meskipun
waktu itu nyampenya udah sore dan mendung pula. Sebenernya pengen juga camping
di sana kapan-kapan. Kapan ya? Nunggu kamu siap aja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar